Ya Allah.. Saya Belum Siap
Pagi ini.. saya mendapat kabar duka. Salah seorang teman di Sistem Komputer UNDIP telah meninggal dunia. Ketika pertama saya mendapat kabar ini, saya merasa ini bohong belaka. Karena beberapa hari sebelumnya, saya masih sempat bertemu dengannya, dan malamnya pun dia masih terlihat online di Facebooknya. Tapi sebuah sms yang masuk ke hp saya, sms yang berasal dari nomor Almarhumah yang isi smsnya dikirim oleh adiknya mengabarkan bahwa ia memang telah tiada. Selang beberapa menit kemudian, adik saya di Jakarta mengirimkan kabar bahwa Paman (Uwa) saya di Kuningan meninggal dunia. Uwa saya memang telah lama mengidap penyakit.
Ya Allah.. entah pagi ini perasaan saya sangat tidak karuan, mengetahui dua orang kerabat saya telah tiada. Terutama mengingat teman saya di Sistem Komputer UNDIP yang kami semua tidak menduga akan meninggalkan kami secepat ini. Masih ingat hari Jumat sebelumnya, ia duduk di depan saya. Dan ketika jam pulang, ia meminta salah satu teman saya untuk membantu mengeluarkan motornya dari tempat parkir. Saya tidak menyangka itu adalah pertemuan terakhir dengannya.
Ya Allah.. saya langsung merenung. Mengapa kematian itu begitu cepat, mengambil segala cita-cita, rencana dan angan-angan seseorang. Saya membayangkan jika kejadian yang dialami oleh teman saya itu terjadi pada diri saya sendiri, ahh mungkin sekarang saya sudah ada di alam sana. Bertemu dengan dua malaikat untuk meminta pertanggungjawaban saya. Entah apa yang harus saya katakan pada kedua malaikat itu, jika lisan ini tak terbiasa membaca asma-Nya.
Ya Allah.. dosa saya sangat banyak, saya belum berbuat baik kepada orang tua, keluarga dan ummat. Saya masih amat kotor untuk menghadap-Mu. Berilah saya kesempatan dan kemampuan untuk berbuat yang terbaik bagi agama dan orang-orang sekitar saya sebelum Engkau memanggil diriku.
Ya Allah.. satu pintaku sekarang. Terimalah kedua kerabatku di sisi Engkau, terima segala amalnya dan ampuni segala dosanya, saya yakin mereka adalah orang yang baik, karenanya Engkau lebih sayang kepada mereka dan akhirnya memanggil mereka dengan cepat.
Selamat jalan temanku, (Nur Meyla Jiana) dan Pamanku, (Uwa Uci). Semoga kita bisa bersua di surga kelak.
Aamiin, saya doain semoga amalnya diterima Allah swt.
amin YA ALLOH Semoga diterima amal ibadahnya..